Bong-soo-dae: Cerebong Penyandi Asap dan Api Komunikasi
Bong-soo-dae (bong=api, soo=asap), cerobong asap dan api merupakan alat komunikasi yang digunakan pada zaman Dinasti Chosun dimasa raja Gojong pada usia ke 31st (1894). Penggunaan alat komunikasi dengan cerobong yang terletak di bukit Namsan ini dimulai pada Dinasti Joo di Cina yang kemudian dikembangkan pada Dinasti Han dan Dang. Teknik komunikasi yang tergolong tua ini mengandalkan api dan asap dalam penyampaian pesannya. Api digunakan dalam komunikasi malam hari, sedangkan asap untuk komunikasi di siang hari. Ada lima garis utama dalam komunikasi dengan bong-soo yang disebut jik-bong. Garis-garis jik-bong ini membentang ke empat penjuru, yaitu: arah timur laut (Kyung-heung), arah tenggara (To-rae), barat laut (Kanggue & Euiju) dan barat daya (Soon-cheon). Boong-soo-dae di gunung Namsan adalah titik teakhir yang menjadi titik kelima dari jaringan garis komunikasi tersebut. Seoul membangun kembali satu titik (cerongbong yang ke-empat) pada September 1993. Lokasi bong-soo-dae ini dapat kita lihat disebelah utara jalan menuju tempat parkir dari bangunan Palgakjeong (Pavilion Segi Delapan).
0 Comments:
Post a Comment
<< Home